Pacarku sedang meninggal dunia
Ia terbaring di liang lahat yang pengap dan sumpek
Pernah suatu ketika ia datang menemuiku, lalu berpesan agar dibelikan AC untuk kuburannya
Katanya “Di sini panas dan pengap, aku butuh udara sejuk. Terlebih para malaikat itu datang hanya untuk membuat aku lelah akan pertanyaan-pertanyaan bodohnya.”
Pacarku yang tampan dan rupawan memang selalu meminta lebih dariku
Otaknya memang dungu
Meski sudah mati selalu berpikir seperti orang hidup
Suka berjanji dan mengarang bebas
Tapi dia masih tetap setia menemaniku
Wajahnya yang rupawan dan tingkah anjingnya juga masih setia aku lumat dihari-hariku dengan kebohongannya
Aku pun, tak merasa segan jika tubuhku rusak karena air mata
Biarlah orang berpikir bodoh tentangku
Toh, aku masih setia masuk ke lubang yang sama
Tepat hari ini, sebenarnya ia berulang tahun
Lantas, aku berinisiatif merayakan dengan seember air mata untuknya
Tapi ia hanya meninggalkan pesan “Wahai bajingan, sudah berapa air mata yang kau berikan padaku? Kau lihat! Semakin kau menangisiku, malaikat suruhan Tuhan ini makin keras mencambukku. Berhentilah menangis untukku. Aku benci untuk ditangisi masa lalu!”
2015
Ia terbaring di liang lahat yang pengap dan sumpek
Pernah suatu ketika ia datang menemuiku, lalu berpesan agar dibelikan AC untuk kuburannya
Katanya “Di sini panas dan pengap, aku butuh udara sejuk. Terlebih para malaikat itu datang hanya untuk membuat aku lelah akan pertanyaan-pertanyaan bodohnya.”
Pacarku yang tampan dan rupawan memang selalu meminta lebih dariku
Otaknya memang dungu
Meski sudah mati selalu berpikir seperti orang hidup
Suka berjanji dan mengarang bebas
Tapi dia masih tetap setia menemaniku
Wajahnya yang rupawan dan tingkah anjingnya juga masih setia aku lumat dihari-hariku dengan kebohongannya
Aku pun, tak merasa segan jika tubuhku rusak karena air mata
Biarlah orang berpikir bodoh tentangku
Toh, aku masih setia masuk ke lubang yang sama
Tepat hari ini, sebenarnya ia berulang tahun
Lantas, aku berinisiatif merayakan dengan seember air mata untuknya
Tapi ia hanya meninggalkan pesan “Wahai bajingan, sudah berapa air mata yang kau berikan padaku? Kau lihat! Semakin kau menangisiku, malaikat suruhan Tuhan ini makin keras mencambukku. Berhentilah menangis untukku. Aku benci untuk ditangisi masa lalu!”
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar