Laman

Kamis, 14 Mei 2015

Mengunjungi Rindu Dari Mata yang Uzur

Kita mungkin telah lupa pada apa yang kita lakukan disuatu malam
Dalam kenang, aku memuntahkan paku-paku
Aku menanti kamu di hadapan surya yang raib setelah hujan
Selayaknya yang mungkin kita tunggu
Selayaknya lambaian tangan, disuatu hari yang tak pernah mengenal nama
Aku jatuh hati pada gadis yang lupa akan namanya, lalu ia diam, menungguku berbicara, seloroh daun-daun yang jatuh lupa akan kodratnya
Di mana ia kini, hingga tak ada lagi suara yang pernahku dengar, di mana ia?
Lalu angin sedikit berbisik, dan menceritakan bahwa mungkin saja Tuhan menempatkannya pada halte bernama, “penantian.”

2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar